1. Jauh sebelum kompetisi Premier League digelar, publik Inggris umumnya telah mengenal Boxing Day. Menurut sejarah, Boxing Day mulai dipopulerkan pada pertengahan abad ke-19, saat masa pemerintahan Ratu Victoria. Sebelumnya, perayaan ini dikhususkan bagi para penduduk golongan bawah (pelayan) yang selama satu tahun melayani sang majikan.
2. Boxing Day pada arti kata sebenarnya adalah semacam kotak hadiah kejutan setelah perayaan Natal. Sebuah bingkisan yang diberikan para bangsawan untuk rakyat yang kurang mampu. Dan kaitannya dengan sepakbola adalah, karena Boxing Day jatuh sehari setelah hari Natal, atau tanggal 26. Yang pada hari tersebut diliburkan untuk daratan Inggris Raya. Maka pertandingan-pertandingan di arena olahraga, khususnya sepakbola menjadi salah satu hiburan untuk mengisi liburan.
3. Boxing Day kini juga berkembang menjadi tradisi belanja besar-besaran di Britania Raya. Sebab, pada hari itu, hampir semua toko menawarkan diskon besar-besaran pula. Maka, selain ke stadion, pada hari itu masyarakat Inggris juga akan berduyun-duyun ke shopping center.
4. Boxing Day tidak dirayakan dengan membagi-bagi uang, pakaian atau bahkan bola. Akan tetapi, publik Inggris tetap menyelenggarakan pertandingan pada satu hari setelah Natal ini dengan maksud yang sama.
5. Pertandingan Boxing Day digelar antara tim satu kota atau tim yang tidak berjauhan jaraknya. Ini untuk memudahkan para penggemar klub mendatangi stadion menyaksikan tim kesayangannya bertanding.
6. Bagi masyarakat Inggris, ini hari libur dan sangat istimewa. Maka, mereka memanfaatkannya dengan pesta, berbelanja, atau menyaksikan tontonan yang mereka suka. Maka, pada Boxing Day, sepak bola harus tetap bermain. Jika tidak, maka bisa diprotes seluruh rakyat. Sebab, sepak bola sudah menjadi bagian dari hiburan dan wisata wajib bagi sebagian besar orang Inggris.
7. Sepak bola di hari Boxing Day benar-benar menjadi sorotan semua orang, bahkan media di sana mempublikasikan secara besar-besaran setiap pencetak gol dan pemenang di Liga Inggris pada tanggal 26 Desember. Ini sekaligus menandakan bahwa hari tersebut benar-benar bukan hanya sekedar mitos, tetapi juga merupakan hari keberuntungan bagi setiap orang.
8. Pada laga Boxing Day 1963 tercatat sebagaiyang terproduktif. Saat itu tercipta 66 gol di top-flight, di antaranya kemenangan 6-1 Burnley atas rival lokal Manchester United, Fulham memukul Ipswich 10-1, West Ham ditekuk tamunya Blackburn 2-8, Blackpool yang dihancurkan Chelsea 1-5, Liverpool menang besar 6-1 atas Stoke City.
9. Apapun alasan dibalik Boxing Day, pastinya hari itu memang istimewa bagi penonton dan para pemain. Banyak orang yang bukan penggemar Sepakbola datang khusus tanggal 26 Desember ke Stadion untuk mengisi waktu libur bersama keluarga menonton sepakbola.
10. Efek jadwal Boxing Day pun merambah ke luar lapangan. Pada Januari 2005, Sky Sports memecat komentatornya, Rodney Marsh. Penyebabnya, eks striker Manchester City itu membuat lelucon soal penolakan David Beckham terhadap penawaran Newcastle. Marsh berkata alasan Becks adalah karena masalah "Toon Army di Asia"' Ya, Marsh memelesetkan "tsunami" di Asia pada 26 Desember 2004 menjadi "Toon Army". Sang football pundit mengaku menyesali ucapan yang mengecewakan itu, tapi nasi sudah menjadi bubur, Boxing Day memang tidak bisa dianggap enteng.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar