Gencatan senjata antara Israel dan Palestina akhirnya resmi
diberlakukan, Rabu (21/11) malam waktu Gaza. Kesepakatan ini berkat
mediasi Mesir
Sebanyak 162 warga Palestina dan lima warga Israel tewas dalam serangan militer delapan hari terakhir
Pemimpin Hamas Khaled Meshaal menyatakan pihaknya akan menghormati
kesepakatan gencatan senjata ini jika Israel melakukan hal yang sama.
Namun jika ada pelanggaran, pasukan Hamas siap angkat senjata. Hamas
juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Mesir, khususnya Presiden
Muhammad Mursi atas mediasi yang dilakukan
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga menyampaikan hal yang sama. Ia mengaku akan mempersiapkan kekuatan lebih besar lagi jika gencatan senjata tidak berhasil. Dalam kesepakatan ini, Israel diwajibkan membuka blokade jalur Gaza
Kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas telah diumumkan di
Kairo, Mesir pada Rabu, 21 November malam waktu setempat. Sesuai
kesepakatan gencatan senjata itu, Israel harus "menghentikan semua
kekejaman di darat, laut dan udara termasuk serbuan dan menargetkan
individu-individu". Faksi-faksi Palestina juga harus menghentikan
"serangan-serangan roket dan semua serangan di sepanjang perbatasan".
Dalam perjanjian itu juga disebutkan, Israel akan mengizinkan masuknya barang-barang ke Gaza, yang telah diblokade Israel sejak tahun 2007.
Dalam perjanjian itu juga disebutkan, Israel akan mengizinkan masuknya barang-barang ke Gaza, yang telah diblokade Israel sejak tahun 2007.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar