Israel melanggar kesepakatan gencatan senjata yang ditengahi Mesir, sampai awal pekan ini.
Petugas medis dan saksi mata mengatakan bahwa tentara Israel yang ditempatkan di wilayah perbatasan menembaki kelompok petani Palestina yang pergi untuk memeriksa pertanian mereka setelah delapan hari serangan udara intensif Israel di Jalur Gaza.
"Jumat pagi, sekelompok petani mencoba mendekati pertanian mereka yang berdekatan dengan perbatasan antara bagian timur Jalur Gaza kota Khan Younis dan Israel. Enam petani terluka ketika tentara Israel langsung menembaki mereka," kata seorang saksi mata
Dia mengatakan bahwa setelah insiden penembakan, puluhan warga berbaris menuju pagar perbatasan. Salah satu demonstran berjalan menuju pagar dengan bendera Palestina ditembak mati, sementara 19 lainnya terluka oleh tembakan tentara Israel.
Ashraf al-Qedra, juru bicara kementerian kesehatan Hamas, mengatakan kepada wartawan bahwa seorang pria 20 tahun bernama Anwat Qudeih tewas dan 25 orang lain terluka cukup serius oleh tembakan tentara Israel di timur Khan Younis
Juru bicara Hamas, Sami Abu Zuhri, melontarkan kecaman serupa. Zuhri menyatakan, pihaknya akan melayangkan protes kepada Mesir sebagai mediator gencatan senjata.
"Kami akan mengontak mediator Mesit untuk mendiskusikan insiden tersebut," ungkap Zuhri. Laporan pelanggaran gencatan senjata ini membuat jajaran pemerintah rezim Zionis kelabakan.
Seorang juru bicara militer Israel menyatakan, pihaknya tengah melakukan penyelidikan terhadap insiden tersebut.
Sami Abu Zuhri, juru bicara Hamas, mengatakan dalam sebuah pernyataan pers kepada wartawan bahwa Israel telah melanggar kesepakatan gencatan senjata.
"Kami percaya ini adalah pelanggaran pertama perjanjian dan kami telah menghubungi Mesir, sponsor yang menengahi perjanjian gencatan senjata. Hamas belum memutuskan bagaimana merespon pelanggaran perjanjian Israel. Tapi kami berharap bahwa pelanggaran tersebut tidak dapat dikompromikan lagi," kata Abu Zuhri
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar