Kereta
komuter Prambanan Ekspres (Prameks) tujuan Solo Jebres-Kutoarjo, Jawa
Tengah, anjlok di timur Stasiun Kalasan Kabupaten Sleman DIY, Selasa
sekitar pukul 16.45 WIB.
Tidak ada korban jiwa, namun puluhan penumpang kereta ini menderita luka dan menjalani perawatan di dua rumah sakit terdekat.
Sebelum terguling, kereta sempat terlihat oleng. "Sebelum terguling,
KAI rameks terlihat oleng di sekitar Dusun Kalibening atau sekitar 500
meter arah timur dari lokasi kejadian," kata Cahyo, warga Dusun Krajan.
Menurut dia, sesampai di tempat kejadian terdengar suara gemuruh yang sangat keras dan kemudian kereta terguling.
"Kereta yang terguling merupakan gerbong satu dan dua. Bahkan satu
rangkaian gerbong sempat turun di tebing tepi rel dan kemudian tertarik
kembali ke atas," katanya.
Ia mengatakan, sesaat kemudiaan nampak puluhan penumpang kereta
tersebut berhamburan keluar dan menjerit histeris. Akibat kejadian
tersebut puluhan penumpang yang berada di gerbong yang terguling
mengalami luka. "Ada yang terbentur, dan ada yang kakinya terjepit
kursi, ada juga yang terjatuh saat berusaha keluar dari gerbong,"
katanya.
PT Kereta Api Daerah Operasi VI Yogyakarta masih menyelidiki penyebab
anjloknya kereta komuter itu. "Kami masih belum bisa menyimpulkan
penyebab anjloknya kereta Prameks di Kalasan. Kami masih
menyelidikinya," kata Kepala Humas PT KA Daerah Operasi VI Yogyakarta
Eko Budiyanto di Yogyakarta, Selasa.
Menurut Eko, kereta Prameks tujuan Solo Jebres-Kutoarjo tersebut
diberangkatkan sekitar pukul 15.30 WIB dari Jebres dalam kondisi yang
baik, namun tiba-tiba anjlok di timur Stasiun Kalasan.
Saat kecelakaan, kereta komuter tersebut membawa sebanyak 585
penumpang. "Untuk korban luka ada. Dalam catatan kami, ada 14 orang yang
luka dan semuanya sudah dibawa ke Rumah Sakit Panti Rini," katanya.
Namun informasi lain menyebutkan jumlah korban lebih besar dari itu.
Para penumpang yang mengalami luka-luka dibawa ke RS Panti Rini sebanyak
30 orang dan RS Bhayangkara sembilan orang. Sedangkan masinis Wulia
Taufik mengalami luka pada dahi dan mendapat perawatan di RS Panti Rini.
Berdasarkan pantauan di RS Panti Rini, pasien yang mengalami luka
ringan tersebut kebanyakan perempuan. Para penumpang banyak yang
menderita luka di kepala dan tangan. Para pasien mendapatkan perawatan
dengan baik.
PT KA Daop VI Yogyakarta sudah mengoperasikan "crane" dari Stasiun Solo
Balapan untuk memindahkan gerbong Prameks yang terguling.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar