Rabu, 24 Oktober 2012

Kereta prameks terguling di sleman

 
Kereta komuter Prambanan Ekspres (Prameks) tujuan Solo Jebres-Kutoarjo, Jawa Tengah, anjlok di timur Stasiun Kalasan Kabupaten Sleman DIY, Selasa sekitar pukul 16.45 WIB.
Tidak ada korban jiwa, namun puluhan penumpang kereta ini menderita luka dan menjalani perawatan di dua rumah sakit terdekat.
Sebelum terguling, kereta sempat terlihat oleng. "Sebelum terguling, KAI rameks terlihat oleng di sekitar Dusun Kalibening atau sekitar 500 meter arah timur dari lokasi kejadian," kata Cahyo, warga Dusun Krajan.
Menurut dia, sesampai di tempat kejadian terdengar suara gemuruh yang sangat keras dan kemudian kereta terguling.
"Kereta yang terguling merupakan gerbong satu dan dua. Bahkan satu rangkaian gerbong sempat turun di tebing tepi rel dan kemudian tertarik kembali ke atas," katanya.
Ia mengatakan, sesaat kemudiaan nampak puluhan penumpang kereta tersebut berhamburan keluar dan menjerit histeris. Akibat kejadian tersebut puluhan penumpang yang berada di gerbong yang terguling mengalami luka. "Ada yang terbentur, dan ada yang kakinya terjepit kursi, ada juga yang terjatuh saat berusaha keluar dari gerbong," katanya.
PT Kereta Api Daerah Operasi VI Yogyakarta masih menyelidiki penyebab anjloknya kereta komuter itu. "Kami masih belum bisa menyimpulkan penyebab anjloknya kereta Prameks di Kalasan. Kami masih menyelidikinya," kata Kepala Humas PT KA Daerah Operasi VI Yogyakarta Eko Budiyanto di Yogyakarta, Selasa.
Menurut Eko, kereta Prameks tujuan Solo Jebres-Kutoarjo tersebut diberangkatkan sekitar pukul 15.30 WIB dari Jebres dalam kondisi yang baik, namun tiba-tiba anjlok di timur Stasiun Kalasan.

Saat kecelakaan, kereta komuter tersebut membawa sebanyak 585 penumpang. "Untuk korban luka ada. Dalam catatan kami, ada 14 orang yang luka dan semuanya sudah dibawa ke Rumah Sakit Panti Rini," katanya.
Namun informasi lain menyebutkan jumlah korban lebih besar dari itu. Para penumpang yang mengalami luka-luka dibawa ke RS Panti Rini sebanyak 30 orang dan RS Bhayangkara sembilan orang. Sedangkan masinis Wulia Taufik mengalami luka pada dahi dan mendapat perawatan di RS Panti Rini. Berdasarkan pantauan di RS Panti Rini, pasien yang mengalami luka ringan tersebut kebanyakan perempuan. Para penumpang banyak yang menderita luka di kepala dan tangan. Para pasien mendapatkan perawatan dengan baik.
PT KA Daop VI Yogyakarta sudah mengoperasikan "crane" dari Stasiun Solo Balapan untuk memindahkan gerbong Prameks yang terguling.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar